Pimpinan dan Anggota DPRD Sulut Jalani Tes Urin Oleh BNN
Sebarkan artikel ini
MTerkini.com, SULUT – Bentuk dukungan dari DPRD Sulut untuk pemberantasan Narkoba melakukan yaitu dengan menjalani tes urine yang bekerja sama dengan BNN dipimpin langsung Kombes Pol. Sumirat Dwiyanto. Empat pimpinan dewan Sulut yang melakukan tes urine, Andrei Angouw, Wenny Lumentut, Marthen Manopo, Stevanus Vreeke Runtu beserta para Anggota DPRD Sulut ikut dalam pemeriksaan tersebut pada Rabu (06/04) siang.
Pemeriksaan ini bukan sekedar kegiatan seremonial saja tapi dimaksud untuk Kampanye Anti Narkoba benar-benar diawali dari pejabat termasuk Legislator.
“Sebagai pejabat publik harus memberi contoh kepada masyarakat, bagaimana masyarakat akan anti Narkoba kalau pejabatnya tidak melakukannya,” kata Angouw.
Semenjak dilantiknya Anggota Dewan periode 2014-2019 sudah dua kali melakukan pemeriksaan tersebut dengan hasil Negatif dan tidak didapati penggunaan Narkoba.
Andrei Angouw Ketua DPRD Sulut tegaskan Narkoba harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Sulut saat ini menduduki peringkat ke 5 penggunaan narkoba.
“The land of smiling people dengan penduduk yang ramah dan religius rupanya menyimpan masalah tersendiri dengan banyaknya pengguna narkoba. Narkoba membunuh masa depan si pecandu narkoba dan bangsa,” jelas Angouw.
Menurutnya sebelum membersihkan Narkoba dari Sulut, akan lebih baik jika DPRD Sulut harus bebas Narkoba dan menjadi tauladan bagi yang lain.
Lebih lanjut Angouw berpendapat Produktifitas bangsa akan menurun karena orang-orang yang seharusnya bisa produktif menjadi tidak produktif karena hidupnya dihancurkan oleh narkoba, malahan akan menjadi masalah bagi warga negara produktif lainnya karena harus menanggung beban si pecandu tersebut.
“Untuk itu para pengedar narkoba harus dihukum seberat-beratnya karena bisa membahayakan masa depan bangsa, bukan hanya masa depan si pecandu saja,” katanya.
Dia berharap Semoga perlawanan terhadap narkoba tidak hanya sampai di jargon saja. Lihat dan pelajari keberadaan narkoba di sekitar kita dan lapor ke pihak berwajib.
Sementara itu, Wakil Ketua Weny Lumentut berpendapat langkah ini sangat baik dan jika perlu rutin dilakukan sehingga dapat menjaga dan jadi tanda awas jika ada yang coba-coba nakal.
“Mungkin masyarakat bertanya-tanya kenapa kami sudah dua kali dites urin tidak termasuk waktu tes kesehatan saat menjadi calon legislatif lalu. Justru tes urin berulangkali sangat positif bagi kami dalam artian membuat kami lebih waspada agar tidak terjerat penyalagunaan narkoba,” kata Lumentut.
Pemeriksaan urin tersebut,ditanggapi positif. seperti halnya yang diungkapkan oleh anggota dewan Billy Lombok.
“Karena yang dilakukan BNN adalah tes urin mendadak. Kemarin ada rapat paripurna kebetulan tidak semua anggota dewan yang hadir. Tes urin dadakan pelaksanaannya tidak diketahui oleh anggota dewan berarti kami yang sudah ikut tes urin sudah merupakan perwakilan. Namun kedepannya lebih baik semua anggota DPRD harus menjalani tes urin,” tukas Lombok. (advetorial/Jeferson Karundeng)