MTerkini.com, TENGA – Objek wisata Pantai Moinit yang terletak di Desa Tawaang Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) diduga telah tercemar batu-bara dari PLTU yang berada didekat lokasi wisata tersebut.
Menurut penuturan warga pesisir pantai tersebut, bahwa hampir sebulan kondisi mulut pantai telah dihiasi kotoran yang diduga merupakan sisa-sisa batu bara yang terbakar di sebuah kapal tongkang yang mendistribusikan batu bara ke PLTU yang berada tidak jauh dari lokasi pantai moinit.
Bahkan menurut warga pengelola objek wisata tersebut, sebelumnya ada beberapa pengunjung yang mengeluhkan, jika merasakan gatal-gatal disekujur tubuh usai mandi di pantai moinit.
“Sejak kapal listrik ada di PLTU, kawasan pantai moinit terlihat kotor, bahkan jika kami mandi, badan kami terasa gatal-gatal,” ujar sejumlah warga yang sering berkunjung di wisata pantai moinit.
Sementara itu, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (LH) Minsel Benyamin Polii ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan mengungkapkan bahwa, pihaknya telah meninjau kondisi di pantai moinit. Dari tinjauan lapangan tersebut, para warga mengeluhkan mengenai polusi asap batu bara dari sebuah kapal tongkang yang berlabuh di pantai sekitar PLTU.
“Terkait kondisi tersebut pihak PLTU langsung meminta kepada pihak distribusi batu bara di kapal tongkang untuk secepatnya memadamkan api di kapal tongkang tersebut.
Lanjut Dia mengatakan, yang mencemari pantai moinit, disinyalir merupakan sisa-sisa batu bara yang terbakar, dan terbang hingga ke pantai moinit. Namun menyangkut pencemaran ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mencari tahu secara pasti termasuk dampak yang ditimbulkan.(dav)