MTerkini.com, MANADO – Berbagai etnis atau warga pribuni Minggu (7/2/2916) tadi malam memeriahkan suasana malam Tahun Baru Imlek di Kota Manado. Warga yang datang dari berbagai penjuru kota untuk menyaksikan dari dekat perayaan memasuki tahun 2567 menurut penanggalan Cina.
“Perayaan menyambut Imlek di Manado, Sulawesi Utara, tak hanya dirayakan oleh warga etnis Tionghoa yang berada di kota ini. Berbagai elemen masyarakat dari multi etnis tumpah ruah di wilayah Pecinan yang terletak di pusat kota Manado, ” kata Ko Liem.
Salah satu keturunan Tionghoa Manado Mkr Dominus Bastiaan yang ditemui di Klenteng Kwan Kong menyatakan kegembiraannya atas animo masyarakat lintas etnis ini.
“Tentunya saya bersyukur dan merasa gembira sebab perayaan menyambut Imlek ini mendapat animo yang luar biasa dari seluruh warga Kota Manado tanpa memandang suku dan etnis. Ini merupakan simbol kerukunan di Manado yang tentunya sulit ditemui di Kota lain,” tutur calon Wakil Walikota Manado, Minggu (7/2) sekitar pukul 23.30 WITA.
Pasangan GSVL di Pilwako Manado ini pun berharap kerukunan yang telah ada di ‘Kota Tinutuan’ sebutan lain Kota Manado akan terus terjaga sehingga mencerminkan sebuah kota yang benar-benar aman.
Warga terus berdatangan sejak pukul 19.00 WITA sampai sekitar pukul 23.30 WITA. Tradisi perayaan Imlek dari tahun ke tahun telah menjadi daya tarik tersendiri bagi warga kota ini.
Tak hanya datang sendirian, mereka bahkan mengajak seluruh anggota keluarga untuk dapat menyaksikan dari dekat perayaan malam Imlek. Warga bahkan setia menanti meski harus duduk di emperan dan trotoar jalan.
“Kami menanti perayaan Imlek yang nantinya juga ada pesta kembang api. Ini selalu terjadi tiap tahun,” ujar Chandra Randang, satu warga.
Petugas polisi pun terus berjaga di sekitar lokasi untuk menjaga keamanan sekaligus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.(*/mlz)