MTerkini.com, SULUT – Budaya Tulude yang dirayakan masyarakat nusa utara setiap awal tahun yang baru, kali ini kedua kalinya dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulut. Namun yang berbeda, Tulude Tahun 2016 begitu special, selain di padukan dengan Lomba Masamper, Tulude dihadiri ribuan warga nusa utara dan warga Manado yang memadati Lapangan Koni Manado.
Kapala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Sulut kepada manadoterkini.com mengatakan, Tulude sudah kedua kalinya dilaksanakan oleh Provinsi yaitu di Manado. Setelah selesai Tulude di kabupaten kota, baru yang terakhir dilaksanakan Provinsi. “Ini merupakan Adat orang Nusa Utara, Seperti Sangihe, Sitaro dan Talaut,” ungkapnya.
“Diharapkan warga asal Nusa Utara datang merayakan Gelaran Tulude ini, maksudnya agar kebudayaan Tulude ini tetap terus dipelihara dan diingat generasi sekarang ini. Jangan sampai gelaran adat Tulude ini tidak di kenal lagi, apa terlebih punah, padahal indentitas suatu daerah atau suatu bangsa dari nilai-nilai budaya. Nilai budaya inilah seperti Gelaran Budaya Tulude yang harus di pertahankan, jangan sampai kita kehilangan indentitas,” tandas Korah.
Lanjutnya, Ini juga sebagai bagian penghargaan kepada warga Nusa Utara. “Karena itu saya mengajak kepada warga sulut untuk memelihara budaya dari leluhur kita, mari kita sama-sama melestarikan. Dan mari kita sama-sama gali kembali budaya yang sudah hilang dari suku-suku yang ada di Sulawesi utara. Saya harapkan juga semua pihak untuk bersama-sama mengawal, menopang, baik dalam menggali kembali budaya yang telah hilang, melestarikan serta dalam gelarannya,”jelasnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov Sulut sendiri telah menyurat dan memberikan undangan kepada wisatawan asing yang datang di Sulut dangan bekerja sama dengan Hotel-hotel yang di Manado. “Maksunya agar dunia juga mengenal budaya-budaya di Bumi Nyiur melambai ini. Dan tadi kita saksikan bersama, hadir 30 orang wisatawan dari China sementara 12 orang lainnya dari Chekoslavia,” katanya.
Sementara Mongol, seorang artis comedian paapan atas yang menjadi Mc pada Festifal ini mengatakan sangat bersyukur dan bangga bisa hadir dan terlibat pada pegelaran kali ini.
“Saya orang Manado, Orang Sulawesi Utara, jadi saya ingin mengembangakan pariwisata Sulut. Saya berharap juga di Sulawesi Utara bisa menghadirkan Komedian-komedian yang bisa berlaga di pentas nasional.”ungkap Mongol.
Menurutnya, di jaman enam puluhan sulut sudah terkenal dengan komediannya, bahkan daerah ini adalah satu dari tiga daerah di Indonesia yang memiliki nama/ jargon Komedi yaitu “BAKUSEDU”. Dalam kegiatan ini juga Komedian Mongol sering meneriakan ajakan kepada Generasi Muda Sulut supaya Stop Narkoba.(alfa)