MANADO, (manadoterkini.com) – Penjabat Gubernur Sulut Soni Sumarsono mengaku, ada sejumlah kepala daerah di Sulut yang protes kenapa bukan daerah mereka juga dijadikan simbol ajakan “Mari Jo Ka Manado” dan mempromosikan dunia pariwisata mereka. Hal itu diungkapnya saat menghadiri ibadah Pra-Natal Pemkot Manado di Ruang Serbaguna Kantor Walikota, Jl Balaikota Tikala, Kamis (3/12) kemarin.
“Saya bilan pada mereka, kalau kalian mau, buat saja promosi ‘Mari Jo Ka Manado’ lalu terus ke daerah mereka itu. Semua itu bisa diatur, kan kalau banyak yang datang ke Manado pasti mereka juga akan menerima dampaknya,” ujarnya.
Gubernur pun mengungkap alasan kenapa yang dijadikan ajakan yakni Manado. “Di dunia maya Google saja, yang muncul bukan Sulawesi Utara tapi muncul Manado. Jadi itulah alasan Manado dijadikan hajatan ‘Mari Jo Ka Manado’ bukan Kabupaten/Kota lainnya. Kita harus berpikir positif atau fair, karena Manado jadi icon bumi Nyiur Melambai ini. Coba kalau kita ke Jakarta atau daerah lainnya, kita pasti ngomong dari Manado bukan Sulut atau daerah lainnya, dan itu realita yang terjadi,” tukas Gubernur.
Terkait program ini, Gubenrur mengakui juga bahwa saat ini sudah beberapa maskapai penerbangan menjadikan simbol ‘Mari Jo Ka Manado’ untuk pesawat mereka, dan itu kiranya membawa berkat bagi Sulut.
“Saya punya kerinduan untuk umat Kristen di Sulut, yakni melihat keberadaan objek wisata religi Bukit Kasih Kanonang yang harus dipertahankan. Kita akan tambah bangun Klenteng bagi umat Khonghucu, guna menyamai rumah ibadah yang sudah ada. Dan lokasi itu akan dinamakan kawasan Bukit Kasih AJ Sondakh sebagai sosok penggagas dan itu sudah disetujui dewan dan pemerintah pusat,” terang Sumarsono.(ald)