SULUT, (manadoterkini.com) – Kapala Biro Pemerintahan dan Humas Dr Jemmy Kumendong MSi mengakui kegiatan pembakuan nama rupabumi bukanlah pekerjaan sepele, tetapi justeru merupakan pekerjaan besar dan berskala nasional. Pengakuan tersebut diungkapkan Kumendong, saat membuka Rapat Pembinaan dan Pembakuan Nama Rupabumi Unsur Buatan di Provinsi Sulut.
Kegiatan yang digelar Biro Pemerintahan dan Humas itu berlangsung di Swisbel Hotel Manado Senin lalu itu, menurut Kumendong, hal itu tercermin dengan ditetapkannya Perpres No. 112 tahun 2006 Tentang Tim Nasional Pembakuan Rupa Bumi yang ditindaklanjuti dengan pedoman pembentukan panitia pembakuan nama rupabumi melalui Permendagri No.35 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pembakuan Nama Rupabumi.
“Apalagi realitas saat ini menunjukan, bahwa sebagian besar unsur rupabumi yang merupakan bagian fisik alami dari rupabumi kepulauan Indonesia yang tersebar di wilayah NKRI masih belum punya nama. Disisi lain, yang sudah punya namapun masih memerlukan penataan dan pembakuan, termasauk di Provinsi Sulut,” tegas Kumendong.
Ditambahkan Kumendong, kesemuanya itu, disamping menjalankan kebijakan pemerintah, adalah juga merupakan bentuk dukungan Indonesia terhadap kesepakatan bersama dalam united Nations Conference on The Standarizatiion Of Geografical Names (UNCSGN). “Hingga saat ini terus diselenggarakan secara periodik 5 tahun sekali sejak Tahun 1967,” tegas Kumendong.
Karena itu Kumendong berharap nama rupabumi harus dibakukan, termasuk rupabumi unsur buatan. “Karena merupakan sautu titik akses langsung dan intuitif terhadap sumber informasi lain, yang dapat membantu untuk pengambilan keputusan pemerintah serta membantu kerjasama diantara organisasi lokal, nasional dan Internasional,” kuncinya.
Kabag Pemerintahan Boslar Sanger SE, menyebutkan, tujuan kegiatan tersebut guna memperkuat koordinasi, pembinaan dan pembakuan nama-nama rupabumi unsur buatan di Provinsi Sulut, serta tersediannya data yang akurat, akuntabel dan terkini sehingga tercipta tertib administrasi di Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulut. Sedangkan narasumber berasal dari Tim Nasional pembakuan nama rupabumi Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Staf Ahli Gubernur Bidang SDM serta Karo Pemhumas. (alf/tim)