SULUT, (manadoterkini.com) – Permasalahan warga Tikela terus menjadi terus terjadi jika ada pesta demokrasi. Warga Tikela kali ini menolak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Minahasa dan bersikeras tetap meminta masuk dalam DPT Kota Manado.
Perwakilan warga Tikela akhirnya membawa laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), kepada Herwyn Malonda saat sedang melakukan kegiatan bersama Bawaslu RI di Hotel Peninsula Manado. Ibu Ati selaku perwakilan mengatakan tetap menolak masuk DPT Minahasa karena mereka memiliki data kependudukan di Kota Manado.
“Kami tolak masuk Minahasa, masa torang ada KTP deng KK Manado kong torang mo ba pilih di Minahasa, sedangkan torang juga bayar pajak di Manado,” ujar Ibu Ati.
Ia juga mengatakan sebelumnya mereka telah didata oleh KPU Manado tapi anehnya belakangan ini telah dipindahkan ke KPU Minahasa. Menurutnya kalau dipindahkan ke Minahasa tetapi kenapa tidak semua pemilih, tapi hanya 173 pemilih. “Harusnya semua dimasukkan ke Minahasa, tapi saat ini ada juga perangkat desa masuk memilih di Manado,” katanya.
Selain itu, ibu Ati mengatakan dalam DPS yang telah diplenokan lalu dan data yang dipegangnya ada seorang Balita berumur 4,2 tahun telah masuk daftar pemilih, “Dalam daftar pemilih ada juga yang terdaftar masih balita,” tuturnya.
Dalam membawa laporan kepada Bawaslu Sulut, nampak Ibu Ati membawa dokumen seperti Kartu Keluarga dan ditunjukkan kepada ketua Bawaslu Sulut Herywn Malonda. “Kami akan segera mencek apakah data balita ini betul masuk DPT, karena temuan warga kan data DPS,” tandas Malonda.
Selain membawa laporan ke Bawaslu Sulut, sebelumnya warga telah membawa laporan ke Pejabat Gubernur Sulut Dr. Soni Somarsono. Pejabata Otda Kemendagri ini mengatakan akan secepatnya menyelesaikan masalah ini. (chris)
