MANADO, (manadoterkini.com) – Program Universal Coverage (UC) atau pengobatan gratis melalui yang cetuskan GS Vicky Lumentut, benar-benar dirasakan dan melekat bagi warga Kota Manado.
Terbukti, warga di Perumahan Celebes Kelurahan Malalayang I Barat, Kecamatan Malalayang, Rabu (23/9) yang telah mengakui manfaat UC tersebut, sembari berharap calon Walikota Vicky Lumentut dan Calon Wakil Walikota Mor D Bastian melanjutkan program pro-rakyat tersebut.
“Pak, waktu anak saya sakit dan masuk rumah sakit, saya pakai program UC, dan semua gratis, tidak bayar,” ujar Denny Sarundajang yang secara spontan menyambut pernyataan GSVL.
GSVL pun berujar bahwa program UC menjadi yang pertama lantaran kesehatan dinilai sebagai fondasi utama untuk menyejahtrakan masyarakat. “Kalau kita tidak sehat, bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja kita?” kata suami tercinta Paula Lumentut-Runtuwene ini.
Tak hanya program UC, program Santunan Dana Duka sebesar Rp2,5 juta juga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terlebih khusus warga yang kurang mampu. “Soal dana duka, sangat membantu keluarga yang berduka,” sambung warga lainnya, yang spontan warga lainnya berteriak: Lanjutkan!!!
Diketahui, kampanye dialogis ini dimulai pasangan dengan jargon “Manado Cerdas” ini di Malalayang. Ratusan warga setempat pun telah memenuhi halaman salah satu warga, menantikan pemaparan program kandidat yang diusung Partai Demokrat dan PKPI ini. Tak menyia-nyiakan waktu, pada kesempatan itu GSVL memaparkan keberhasilan 8 program unggulan atau program pro rakyat selama dirinya menjabat Walikota Manado periode 2010-2015, antara lain pengobtan gratis melalui program UC, santunan dana duka, tunjangan naik bagi Kepala Lingkungan (Pala), insentif untuk rohaniawan, progrm berbasis lingkungan (PBL) Mapalus, dan lain sebagainya.
Nah, untuk periode 2015-2020, jika masyarakat masih menginginkan GSVL melanjutkan kepemimpinannya bersama Mor, maka 8 program itu telah dirumuskan untuk ditingkatkan. Seperti, tunjangan Pala akan naik Rp3 juta per bulan, insentif rohaniawan akan naik menjadi Rp1,5 juta per bulan, santunan dana duka akan naik jadi Rp3 juta. Kemudian pelajar, yang sekolah di sekolah negeri akan digratiskan, tidak ada biaya. “Kecuali ada biaya yang diminta oleh Komite Sekolah, itu akan kami bicarakan dengan pihak sekolah dan Komite Sekolah itu sendiri,” kata GSVL. “Namun program ini tidak berlaku di sekolah swasta,” lanjut Walikota visioner ini.
Terkait pendidikan yang akan ditingkatkan adalah kualitas, dimana ada program seleksi mahasiswa yang akan melanjutkan studi di perguruan tinggi. “Yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi, gratis, nanti Pemkot Manado yang akan biayai. Dia hanya siapkan ongkos ke kampus, dan semua biaya studi pemerintah yang biayai,” ujar GSVL. Tetapi tentunya proses ini dilakukan melakui seleksi. “Jadi kami akan seleksi 3 orang tiap Lingkungan yang akan melanjutkan studi S1, kemudian 3 orang tiap Kelurahan untuk studi S2, juga 3 orang tiap Kecamatan yang akan melanjutkan studi S3,” terang GSVL.Terkait infrastruktur di Malalayang I Barat ini, GSVL-Mor merencanakan akan membangun pasar tradisional karena pasar terdekat yakni pasar Bahu, sudah padat dan bikin jalan menjadi macet. “Dibangungnya pasar di sini, selain memudahkan masyarakat belanja kebutuhan hari-hari, juga mengurai kemacetan, dan meminimalisir pengeluaran,” ungkap GSVL.(ald)