MANADO, (manadoterkini.com) — Porgram pro-rakyat yang digelontorkan Pemkot Manado terus mendapat sanjungan dan dukungan masyarakat. Program-program yang dimaksud antara lain pengobatan gratis melalui program Universal Coverage (UC), Program Berbasis Lingkungan (PBL) Mapaluse, Santunan Dana Duka, dan lain sebagainya. Sayangnya, masih ada saja Lurah yang malas mensosialisasikan program-program tersebut kepada masyarakat, bahkan terkesan tidak mendukung.
Buktinya, saat Walikota Manado GS Vicky Lumentut (GSVL) turun lapangan, sering mendengar keluh kesah warga dan mempertanyakan apakah program-program tersebut masih jalan atau sudah tidak lagi. Tak hanya sampai disitu, pertanyaan serupa juga kerap ditanyakan warga kepada Walikota melalui media sosial, short message service (SMS) atau dan blackberry messenger (BBM). “Dengan banyaknya pertanyaan warga seperti ini, saya jadi bertanya-tanya apakah tidak ada sosialisasi dari Lurah?,” ujar Walikota.
Dikatakannya, peran Lurah sangatlah penting dalam mensosialisasikan semua program Pemkot Manado ditengah masyarakat, agar masyarakat bisa tahu dan mengerti semua program-program Pemkot apalagi program pro-rakyat yang diperuntukan untuk kesejahteraan masyarakat. “Saya sering menerima keluhan warga, bahkan ada yang bertanya kalau program UC apakah masih berlaku atau tidak. Ini apakah saya yang harus turun langsung untuk menjelaskan kepada masyarakat atau Lurah? Ini berarti ada Lurah yang malas sosialisasikan program Pemkot bahkan mungkin tidak pernah mensosialisasikan program Pemkot,” tegas Walikota visioner ini.
Benar saja, salah satu contoh sempat diutarakan tokoh masyarakat Manado, Dr Max Ruindungan MPd, yang dengan tegas mengatakan bahwa apa yang telah dikerjakan Walikota GSVL di Manado ini, program pro-rakyat yang telah dan sementara dijalankan Walikota GSVL, kurang diketahui masyarakat secara luas. “Kami sebagai warga baru tahu, ternyata banyak sekali program pro-rakyat yang menjadi produk Pemkot Manado di setiap lingkungan. Tapi sayang sekali jarang dipublikasikan dan disosialisasikan,” kata Ruindungan, seraya mengindikasikan bahwa program pro-rakyat yang dilakukan Walikota GSVL yang terpenting dijalankan. “Banyak program yang torang cuma kira-kira, torang kira program provinsi (Pemprov Sulut, red), tapi ternyata proyek Pemkot Manado. Hebat sekali ini pak Walikota,” tambah Ruindungan.
Karena itu, Walikota menegaskan bahwa wajib bagi Lurah untuk hadir dalam acara-acara di wilayahnya, terlebih khusus di ibadah pemakaman dan menyampaikan semua apa yang menjadi program Pemkot Manado demi kesejahteraan masyarakat sendiri. “Berbagai kesempatan seperti acara kedukaan di kelurahan masing-masing, wajib dihadiri oleh Lurah sebagai pemerintah setempat. Pada kesempatan itulah seharusnya Lurah mensosialisasikan semua program Pemkot, agar masyarakat boleh mengetahui terlebih program pro-rakyat itu harus terus disosialisasikan. Kalau ada Lurah yang malas sosialisasikan semua program Pemkot kepada masyarakat, saya minta maaf untuk siap-siap diganti,” tukas GSVL yang juga Ketua para Walikota se-Indonesia ini.(ald)
8 program pro rakyat (kontrak politik 2010)
1. Melaksanakan pembangunan berbasisi 504 lingk. yang dikelola bersama oleh kepala lingk. Dan warga.
2. Meningkatkan upah kepala lingk. Menjadi 2 juta/bulan.
3. Menambah jumlah dokter dan perawat demi tersedianya layanan kesehatan gratis di puskesmas selama 24 jam setiap hari dan jaminan asuransi kematian bagi semua penduduk kota Manado.
4. Meningkatkan honor petugas kebersihan menjadi 2 juta/bulan.
5. Menyediakan seragam dan perlengkaapan gratis bagi siswa yang kurang mampu.
6. Meningkatkan upah perangkat kelurahan (eks desa) non PNS menjadi 2 juta/bulan.
7. Meningkatkan insentif bagi rohaniawan dari 500 ribu/tahun menjadi 500 ribu/bulan.
8. Meningkatkan tunjangan tambahan Penghasilan (TTP), bagi PNS hingga 100 persen
8 program pro rakyat (realisasi hingga 2015)
1. Pembangunan berbasis lingkungan di 504 lingkungan melalui PBL Mapalus (Program Berbasis Lingkungan Membangun Prasarana Lingkungan Sosial
2. Upah kepala lingkungan Rp 2.250.000
3. Layanan Kesehatan Gratis Kelas III melalui Universal Coverage dan Santunan Duka Rp 2.500.000 bagi warga kota Manado yang meninggal
4. Honor petugas kebersihan rata-rata Rp 2.000.000
5. Tersedianya seragam dan perlengkapan sekolah gratis bagi siswa yang kurang mampu
6. Upah perangkat kelurahan eks desa non PNS Rp 2.000.000 per bulan
7. Insentif bagi rohaniwan Rp 1.000.000 per bulan atau Rp 12.000.000 per tahun
8. Tunjangan Penghasilan Pegawai naik 100 persen