MANADO, (manadoterkini.com) – Hujan yang menguyur Kota Manado serta bagian hulu yakni Tomohon, Minahasa dan Minahasa Utara, berdampak banjir dan longsor. Tak ayal ribuan orang harus diungsikan karena sejumlah sungai telah meluap dan mengacam keselamatan warga.
Walikota Dr GS Vicky Lumentut, yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Maximilia Tatahede, Kadis Sosial Frans Mawitjere serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Peter KB Assa, usai melakukan pemantauan di sejumlah titik terjadinya banjir dan longsor, langsung melakukan konfrensi pers untuk menetapkan darurat bencana.
“Setelah kita evaluasi dan kaji sudah lebih dari tiga ribu orang berada di pengungsian sehingga sudah masuk kategori tanggap darurat bencana. Untuk itu hingga tuju hari kedepan Manado tanggap darurat bencana,”ujar Walikota GSVL.
Dengan begitu kata Lumentut, pihaknya akan melakukan tindaklanjut membantu warga seperti makanan dan kebutuhan warga lainnya. Penetapan darurat bencana sendiri agar Pemkot Manado dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) dapat tidak segan-segan mengunakan anggaran penanggulangan bagi korban bencana banjir dan longsor.
“Ini merupakan syarat dan aturan sebagaimana protab. Kalau tidak kita akan berhubungan dengan persoalan hukum. Dengan artian tidak akan dipersalahkan,”kata Lumentut.
Ditempat yang sama Kepala BPBD Manado, Maxmilian Tatahede menuturkan pihaknya menyajikan makanan siap saji di tempat pernjualan.(ald)